Selamat Datang di Blog ini, sebagai sarana silaturahmi, berbagi informasi dan Ilmu

Sabtu, 20 September 2014

Kendalikan Diabetes Mu !!!

0 komentar

Diabetes Mellitus adalah penyakit menahun yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Di Indonesia ada bermacam-macam jenis DM, yang paling banyak ditemukan adalah DM tipe 2. Menurut survei yang di lakukan oleh International Diabetes Federation  (IDF), jumlah penderita DM di Indonesia pada tahun 2013 terdapat 8,5 juta orang, jumlah tersebut menempati urutan ke-7 terbesar di dunia. Penatalaksanaan DM tipe 2 secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan penatalaksanaan jangka pendek adalah  menghilangkan tanda dan gejala DM tipe 2, mempertahankan rasa nyaman, dan mencapai target pengendalian glukosa darah. Tujuan penatalaksanaan jangka panjang adalah  mencegah dan menghambat progresivitas komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler, dan  neuropati diabetik. Tujuan akhir dari penatalaksanaan DM tipe 2 adalah turunnya  morbiditas dan mortalitas DM tipe 2. Penatalaksanaan DM diatas dikenal dengan Pilar utama pengendalian DM yang terdiri dari perencanaan makan, latihan jasmani, obat berkhasiat hipoglikemik dan penyuluhan.
Keberhasilan pengendalian DM dapat diukur dengan pemeriksaan Glycosylated hemoglobin (HbA1c). HBA1c adalah pemeriksaan penunjang diabetes mellitus yang ditujukan untuk menilai  % kontrol glikemik seorang pasien. Nilai HbA1c yang baik adalah < 6,5 %. HBA1c dapat menggambarkan konsentrasi glukosa ambient rata-rata sejak 60 -90 hari sebelum pemeriksaan, sehingga dapat memberikan gambaran status DM secara lebih konsisten.
Kontrol DM yang buruk dapat mengakibatkan hiperglikemia dalam jangka panjang, yang memicu beberapa komplikasi yang serius. Banyaknya komplikasi yang mengiringi penyakit DM telah memberikan kontribusi terjadinya perubahan fisik, psikologis maupun sosial yang berakibat menurunnya produktivitas.

Penanganan diabetes mellitus yang tepat, berkelanjutan menjadi hal yang wajib dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di salah satu rumah sakit di kab. Sintang ada beberapa faktor yang menjadi penentu keberhasilan pengendalian DM yaitu :

Edukasi Oleh Tenaga Kesehatan
Peran tenaga kesehatan sangat penting terutama untuk memotivasi dan membekali pasien dengan berbagai pengetahuan tentang DM tipe 2, sehingga penderita dapat dengan patuh dan dengan kemauannya sendiri mengelola penyakitnya. Dokter sebagai lini terdepan yang langsung berhadapan dengan pasien memang diharapkan dapat berperan lebih dari sekedar memberikan upaya kuratif, namun juga meningkatkan upaya kesehatan preventif dan promotif.
Berbagai metode edukasi perlu dilakukan agar hasil yang didapatkan maksimal. . Salah satu bentuk edukasi yang sangat spesifik digunakan dan terbukti efektif dalam memperbaiki hasil klinis dan kualitas hidup pasien DM tipe 2 adalah Diabetes Self Management Education (DSME). DSME merupakan suatu proses memberikan pengetahuan kepada pasien mengenai aplikasi strategi perawatan diri secara mandiri untuk mengoptimalkan kontrol metabolik, mencegah komplikasi, dan memperbaiki kualitas hidup pasien DM.
Materi yang perlu disampaikan meliputi :
a.    Pengetahuan dasar diabetes
b.    Pemantauan mandiri
c.    Sebab-sebab tingginya kadar gula darah
d.    Obat hipoglikemia oral
e.    Perencanaan makan
f.     Pemeliharaan kaki
g.    Kegiatan jasmani
h.    Pengaturan saat sedang sakit
i.      Komplikasi

Pengaturan Diet
Modifikasi gaya hidup merupakan bagian penting dari pengelolaan diabetes. Salah satu strategi utama pengelolaan DM adalah Terapi Nutrisi Media (TNM). TNM merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes secara total. Kunci keberhasilan TNM adalah keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim yaitu dokter, ahli gizi, petugas kesehan yang lain serta pasien dan keluarganya. tujuan TNM adalah meningkatkan kontrol kadar glukosa darah, profil lipid dan tekanan darah untuk mnegurangi resiko penyakit kardiovaskuler pada pasien DM tipe 2. TNM terbukti mengurangi Glycosylated hemoglobin (HBA1c) sebesar 1 % samapi 2% pada pasien dengan DM tipe 2.
Prinsip  pengaturan  makan  pada  penyandang  diabetes  hampir sama  dengan  anjuran  makan  untuk  masyarakat  umum  yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pada penyandang diabetes perlu ditekankan  pentingnya  keteraturan  makan  dalam  hal  jadwal makan,  jenis, dan  jumlah  makanan,  terutama  pada  mereka  yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.

Olahraga
Dalam Perkeni (2011) disebutkan bahwa olahraga teratur dapat memperbaiki kendali glukosa darah, mempertahankan atau menurunkan berat badan, serta dapat meingkatkan kadar kolesterol HDL. Olahraga selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki kendali glukosa darah. Keadaan ini akan mengurangi risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan meningkatkan kualitas hidup diabetesi dengan meningkatnya kemampuan kerja dan juga memberikan keuntungan secara psikologis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas fisik/ olahrag ini adalah
a.      Jenis
Latihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, senam dan berenang. Selain jenis aerobik, latihan ketahanan seperti angkat besi juga terbukti memberikan dampak positif terhadap kendali gula darah, adipositas dan lipid. Bahkan kombinasi antara keduanya memebrikan hasil yang lebih baik dalam mengurangi nilai hemoglobin A1c sekitar 0,6%. Untuk mereka yang relatif sehat, intensitas latihan jasmani dapat ditingkatkan, sementara yang sudah mendapat komplikasi DM dapat dikurangi.
b.       Frekuensi
Frekuensi menunjukkan banyaknya latihan persatuan waktu dan untuk meningkatkan kebugaran fisik diperlukan latihan 3-5 kali perminggu yang dilakukan secara teratur.
c.      Intensitas
Intensitas yaitu kulaitas yang menunjukkan berat ringannya latihan. Intensitas latihan untuk daya tahan paru jantung sebesar 60-70%. Total Heart Rata (THR). THR dihitung menggunkan rumus 60% x (220-umur). Misalnya responden berusia 45 tahun maka denyut jantungnya harus dapat mencapai 105 kali permenit.
d.     Durasi
Waktu yang diperlukan setiap kali latihan utnuk meningkatkan kebugaran fisik adalah 30 - 60 menit yang didahului 3 – 5 menit pemanasan dan diakhiri 3 – 5 menit pendinginan. Adapun waktu yang diperlukan selama latihan yaitu 30 menit dengan waktu untuk pemanasan 5 menit dan pendinginan 5 menit sehingga latihan intinya 20 menit sampai responden mencapai THR.

Olahraga lebih dianjurkan pada pagi hari sebelum pukul 06.00 karena selain udara yang masih bersih juga suasana yang belum ramai sehingga membantu penderita lebih merasa nyaman dan tidak mengalami stress yang tinggi. Selian itu juga dapat dilakukan pada sore hari ketika sinar matahari tidak begitu terik.
Hal yang perlu diingat dalam latihan jasmani adalah jangan memulai olahraga sebelum makan, memaki sepatu yang pas, membawa bekal permen atau minuman manis yang dapat dimakan atau diminum jika sewaktu-waktu terasa pusing saat olaharaga (hipoglikemia) dan harus didampingi oleh orang yang tahu mengatasi serangan hipoglikemia. Penderita DM yang memulai olahraga tanpa makan akan berisiko terjadinga stravasi sel dengan cepat dan akan berdampak pada nekrosis sel.

Kepatuhan Minum Obat
Kepatuhan  pengobatan  didefinisikan  sebagai  seberapa  jauh prilaku  seseorang  dalam  hal  menggunakan  obat  sesuai  dengan nasehat  medis  atau  saran  kesehatan.  Kata  kepatuhan  sendiri mengindikasikan  model  pendekatan  medis  paternalistik  dimana pasien  harus  mengikuti  perintah  dokter  dan  mematuhi  petunjuk - petunjuk dokter. Kepatuhan pengobatan dapat dilihat dari cara minum obat sesuai dengan aturan yang diberikan dokter dan mematuhi anjuran dokter. Golongan obat, dosis dan lama kerja sudah ditentukan oleh dokter, sedangkan pasien tinggal mematuhi frekuensi minum per hari dan jadwal minum sebelum, sesudah atau bersama makanan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. RI Kementerian Kesehatan . Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan ; Penyakit Tidak Menular: Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI; 2012. Available from: www.depkes.go.id/downloads/BULETIN%20PTM.pdf‎. (diakses pada 10 maret 2014) p. 1-2
  2. RI Kementerian Kesehatan. Petunjuk Tekhnis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Mellitus. 3 ed: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2011. p. 5-6
  3. Soegondo Sidartawan. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam : Soegondo S, Soewondo P, Subekti I. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2004. p. 33-40
  4. Federation International Diabetes. IDF Diabetes Atlas. Brussels, Belgium: International Diabetes Federation; 2013. Available from: http://www.idf.org/diabetesatlas. (diakses pada 10 maret 2014). p. 11-15
  5. Indonesia Perkumpulan Endokrinologi. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB. PERKENI; 2011. p.22-58
  6. Cameron, Catherine. patient Complience : recognition of factors Involved and Suggestions For Promoting With Therapeutic Regimens. Journal Of Advanced Nursing. 1996;p.244-250.
  7. Smeltzer S.C& Bare, B. G. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth. 8 ed. Jakarta: EGC; 2001.
  8. Tuomilehto J, Linstrom J. Recent lifestyle trials in the prevention of type 2 diabetes. 2004.
  9. Karen Glanz, Barbara K. Rimer, France Marcus Lewis. Health Behavior and Health Education; Theory, Research and Practice. 3 rd ed. United State of America: Library of Congress Cataloging-in- Publication Data; 2002.
  10. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2007.
  11. Basuki E. Konseling Medik : Kunci Menuju Kepatuhan Pasien. Majalah Kedokteran Indonesia. 2009;Vol. 59.
  12. Ilyas E I. Manfaat Latihan Jasmani bagi Penyandang Diabetes. Jakarta: FKUI; 2007.
  13. Slamet S. Diabetes Mellitus di Indonesia. . Jakarta: Departeman Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006.
  14. Tara E, Soetrisno E. Anda Perlu Tahu Diabetes. Jakarta: Ontimedia dan Ladang Pustaka; 2002.
  15. Rantucci, Melni J. Membantu Pasien Untuk memilki Ketaatan dan membuat Keputusan. Jakarta: EGC; 2009.


Minggu, 10 Maret 2013

EPIDEMIOLOGI

2 komentar



WABAH

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh departemen pendidikan dan kebudayaan tahun 1989 wabah berarti penyakit menular yang berjangkit dengan cepat menyerang sejumlah besar orang didaerah yanga luas. Defenisi wabah juga juga dikeluarkan oleh deparrtemen kesehatan dan departemen kehakiman karena wabah ini menyangkut kesejahteraan rakyat banyak dan harus segera di tanggulangi, sehinggga ada undang-undangnya. Beberapa defenisi wabah diberikan di bawah ini.

  1. Wabah adalah suatu peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telah meluas secara cepat. Baik dalam jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit ( departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyahatan Lingkungan peemukiman 1981).
  2. Wabah adalh kejadian berjangkitnya suatu pentyakit menular dalam masyarakatyang jumlah penderitanya meningkat secra nyatamelebihi dari pada keaadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (Undang-undang Republik Indonesia No. 4 th 1984 tentang wabah penyakit menular).
  3. Wabah adalah terdapatnya penderita penyakit tertentu apda suatu daerah , yang nyata-nyata melebihi jumlah yang biasa ( benenson 1985).
  4. Wabah adalah timbulnya kejadian dalam suatu masyarakat, dapat berupa penyakit perilaku yang berhubungan dengna kesehata atau kejadian lain yang yang berhubungan dengan kesahatan yang jumlahnya lebih banyak dari keadaan biasa (last 1981) 
 
PERBEDAAN ISTILAH DALAM EPIDEMIOLOGI

1. Surveilans epidemiologi merupakan pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua askep penyakit tertentu baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu kelompok penduduk tertentu untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangan..

Istilah surveilans digunakan untuk dua hal yang agak berbeda. Pertama, surveilans dapat diartikan sebagai pengawasan secara terus -menerus terhadap factor penyebab kejadian dan sebaran penyakit, dan yang berkaitan dengan keadaan sehat atau sakit. Surveilans ini meliputi pengumpulan, analisis, penafsiran, dan penyebaran data yang terkait,dan dianggap sangat berguna untuk penanggulangan dan pencegahan secara efektif. Defenisi yang demikiaN luas itu mirip dengan surveilens system informasi kesehatan rutin, dank arena itu keduanya dapat dianggap berperan bersama-sama.

2. Survei epidemiologi ialah survei yang diadakan untuk mendapatkangambaran tentang penyebaran penyakit yang terdapat pada masyarakat danfactor-faktor lain yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit tersebut.Kegunaan Survei ini, yaitu:

a) Mendapatkan diagnosis status kesehatan Masyarakat

b) Menjelaskan penyebab & riwayat penyakit

c) Memberikan kontribusi pada evaluasi kesehatan

Sehingga dapat kita simpulkan secara umum Perbedaan survey dengan surveilans adalah surveilans dilakukan secara terus-menerus sedangkan survey hanya pada saat tertentu. Data hasil survey digunakan untuk mengetahui prevalens suatu penyakit sedangkan pada data hasil survailans digunakan untuk mengambil keputusan atau tindakan yang tepat. .

3. Penyelidikan Epidemiologi merupakan suatu kegiatan penyelidikan atau survey yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara lebih menyeluruh.

Penyelidikan epidemiologi (PE) adalah rangkaian kegiatan untuk mengetahui suatu kejadian baik sedang berlangsung maupun yang telah terjadi, sifatnya penelitian, melalui pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan dan analisa data, membuat kesimpulan dan rekomendasi dalam bentuk laporan.

Tujuan dalam Penyelidikan Epidemiologi : Mendapatkan besaran masalah yang sesunguhnya, Mendapatkan gambaran klinis dari suatu penyakit, Mendapatkan gambaran kasus menurut variabel Epidemiology, Mendapatkan informasi tentang faktor risiko (lingkungan, vektor, perilaku, dll) dan etiologi, Dari ke empat tujuan di tersebut dapat dianalisis sehingga dapat memberikan suatu penanggulangan atau pencegahan dari penyakit itu.

4. Penyelidikan wabah memberikan kesempatan untuk menentukan riwayat alamiahnya, termasuk agen penyakit, cara penularan, masa inkubasi dan gambaran klinis pennyakit. Penyelidik juga berusaha mengetahui ciri populasi yang beresiko tertular dan menentukan factor yang meningkatkan resikonya. Informasi tersebut pentinng dalam penyelidikan pennyakityang baru ditemukan, misalnya penyakit AIDS pada tahun 1981 dan penyakit sapi gila pada tahun 1994. Bahkan unttuk penyakit yang tellah dikenlpun adanya wabha memberikan kesempatan untukmendapatkan tambahan pengetahuan misalnya dampak upaya penanggulang dan kegunaan teknikbaru dibidang epidemologi atau laboratorium.



Terima Kasih

Kamis, 01 November 2012

Dasar - Dasar Penelitian

0 komentar

PENELITIAN

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendaptakan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. berdasarkan pengertian tersebut terdapat empat hal yang perlu difahami lebih lanjut yaitu :
  1. Cara Ilmiah
  2. Data
  3. Tujuan dan 
  4. Kegunaan
Mari kita kaji ke empat hal diatas :

Cara Ilmiah
Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penleitian itu didasarkan pada ciri-ciri :
  1. Rasional, kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehinggga terjangkau oleh penalaran manusia.
  2. Empiris, cara-cara yang digunakan dalam penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan. ( Bedakan cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari data hilangnya pesawat terbang melalui paranormal, memprediksi data nomor undian dengan bersemedi ditempat-tempat yang dianggap keramat, dan lain-lain)
  3. Sistematis, Proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data
Data yang diperoleh melalui penelitian itu mempunyai kriteria tertentu, yaitu :
  1. Valid, menunjukkan derajat ketepatan, yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang akan dilaporkan oleh peneliti. Misalkan data orang miskin disuatu daerah jumlahnya 100, maka peneliti juga harus melaporkan 100. Bila yang dilaporkan peneliti jauh diatas atau dibawah 100 datanya dianggap tidak valid.
  2. Reliabel, menunjukkan Derajat Keajegan (konsistensi), yaitu konsistensi data dalam waktu tertentu. Misalkan data yang terkumpuldari sumber data kemaren jumlahnya 100, maka seakranag atau besok sumber data akan tetap menyatakan 100.
  3. Obyektif (Lawannya Subyektif), menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang (interpersonal Agreement). Jadi apabila seseorang mendata jumlah orang miskin 100, maka orang lainpun akan menyatakan jumlah orang miskinpun 100.
Tujuan
Secara umum tujuan penelitian itu meliputi tiga macam yaitu yang bersifat :
  1. Penemuan, berati data yang diperolah dari penelitian itu benar-benar data yang abru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
  2. Pembuktian, data yang diperoleh itu diperlukan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap suatu pengetahuan.
  3. Pengembangan, data yang diperoleh dari penelitian itu digunakan untuk memperdalam dan memperluas suatu pengetahuan.
Kegunaan
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia.
  1. Memahami berarti memperjelas suatu masalah yang sebelumnya tidak diketahui lalu menjadi tahu. 
  2. Memecahkan masalah berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah dan 
  3. Mengantisipasi berarti suatu upaya dilakukan sehingga masalah tidak timbul.
Agar mudah dipahami berikut dapat dibuat sebuah skema alat bantu agar mudah dalam memahaminya.



Semoga tulisan ini bermanfaat,, ikuti terus postingan blog ini ke pembahasan berikutnya,,,,,,,,

Wagiran






Minggu, 09 September 2012

Achievement Motivation Training ( A M T )

0 komentar

Setelah lama berkutat di meja kerja, depan komputer, ketak sana ketik sini, Akhirnya Hari ini September 9, 2012 terrefresh kembali mengikuti kegiatan AMT di kampus. Ada energi baru yang didapat, saya ingin menuliskan kesan yang saya pahami sebagai orang yang ingin belajar.


Ada 3 hal yang tidak akan terlepas dari kehidupan kita yang pertama adalah ILMU. Ilmu merupakan jalan yang harus kita miliki. ilmu mengarahkan kepada kita sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak kita ketahui, sesuatu yang asing menjadi sesuatu yang kita pahami, kita ketahui dan kita kenal. Tanpa ilmu kita tidak akan mampu bersaing maka wajib hukumnya kita punya ilmu.
Kedua yaitu Moral, terkait dengan ilmu kalau tanpa moral bagaimana ?? maka moral ini harus mendasari prilaku kita. sesuatu yang seharusnya dianggap baik maka lakukan dan apabila sesuatu itu dianggap tidak baik maka tinggalkan. Budaya Ketimuran yang tinggi akan budaya, norma dan nilai-nilai etika lainnya menjadi modal yang sangat berharga. Jaga moral kita kalau ingin dihargai dilingkungan kita.
Ketiga Seni, setiap yang kita lakukan ada seninya ada aturannya. ada nilai-nilai estetika yang terkandung didalamnya, berkomunikasi ada seninya, tekhnik berkomunikasi, berjalan ada seninya, makan ada seninya. lakukan sesuai seni yang berlaku didalamnya. Suatu contoh biarpun itu hanya seonggok sampah apaabila di sentuh dengan nilai-nilai seni maka akan menjadi seonggok sampah yang bernilai sangat tinggi. So, kalau mau dinilai tinggi kuasai seninya...
Dari ketiga hal tersebut ada 1 hal yang harus ada yaitu Agama. Ilmu tanpa agama akan Buta, Moral tanpa agama tiada pahala dan seni tanpa agama tiada nilainya. Semua harus mengacu kepada nilai-nilai agama yang dianut. Agama ada untuk menjaga manusia agar tidak rusak. 
Gambarannya seperti ini :

( Red. Belum bisa membuta gambar yang aslinya )

Setelah kita memahami tiga hal diatas, yang tidak aklah penting adalah kita harus tahu akan kemana kita nantinya, kalau kita adalah mahasiswa kita harus tahu akan kemana, akan jadi apa kita nanti setelah lulus. Hal lumrah yang sering terjadi pada Mahasiswa adalah ketika awal masuk ingin cepat lulus, namun ketika akan lulus mulai gundah dan akhirnya ingin tetap menjadi mahasiswa. 
kita harus punya target dan impian, tidak ada salahnya kita menulis impian, tidak ada salahnya kita merencanakan sesuatu yang besar. Karena orang yang punya banyak impian atau cita-cita biasanya akan termotivasi oleh cita-citanya. Ketika kita ditanya apa standar / parameter kesuksesan ??.......................................... Ketika kita ditanya apa harta bisa menjadi standar kesuksesan ??................................ ( sebelum menjawabnya jawab dulu pertanyaan ini, khusus yang cewek nih.. LEBIH MEMILIH COWOK YANG TAMPAN ATAU COWOK YANG MAPAN ???) pasti bisa jawab sekarang. He he ..................
Untuk mengejar cita-cita berpikirlah seperti cacing jangan seperti burung elang. Burunng Elang ketika akan memangsa korbannya, dia harus mengintai dari kejauhan, sendirian atau bergerombol, dalam atau tidak didalam air, berat atau tidak badannya , sehingga terlalu banyak pertimbangan yang akhirnya karena teralu lama berfikir kesempatan itupun hilang (mengandalkan otak kiri ). Berbeda dengan cacing dia tetep jalan, yang dipikirnya melobangi, jalan jalan, ketemu makanan dimakan, simpel dan actionnya cepat. 

 Foto Kegiatan

Dalam diri manusia ada 3 Potensi yang harus sama-sama dikembangakan yaitu intelektual, spiritual dan emosional Quetion.Kita dapat mengambil contoh orang-orang yang sukses mereka adalah orang-orang yang mampu menyeimbangkan ketiga potensi tersebut.
Coba temen-teman temukan ada apa dengan kisah suksesnya Dahlan Iskan, Suksesnya Chairul tanjung, Suksesnya Muhammad Yunus yang mendapatkan nobel perdamaian di bangladesh dll....
Mari sama-sama kita kembangkan potensi yang ada, buat rumusan kesuksesan yang akan kita capai kedepan.
Tulisan ini tidak ada sama sekali tujuan untuk meringkas ataupun merangkum dari kegiatan diatas, hanya sebagai catatan dari saya yang baru belajar dan ingin maju bersama-sama dengan teman-teman.

Salam Sehat

Mas Giran

Jumat, 07 September 2012

Lingkaran Beku

0 komentar

Sahabat Blogger  yang selalu Semangat,,,
Pernah dengar istilah Lingkaran Beku ?? Dijamin istilah ini tidak pernah didengar.
Istilah ini sebenarnya mewakili dari kebiasaan yang sangat popular dikalangan mahasiswa. Karena tidak ada yang memberi nama  akhirnya saya beri nama “ Lingkaran Beku “. Jadi dalam tulisan ini apa bila saya menyebutnya leingkaran beku merupakan istilah yang saya pakai pribadi untuk definisi yang sebenarnya.
Istilah ini pertama kali saya tahu dan dengar dari salah seorang dosen saya.  Ketika pertama kali menyampaikan istilah ini ( Red. Definisi sebenarnya ) saya berfikir benar juga, sangat realistis dan memang itu yang terjadi di sebagian besar para mahasiswa terutama yang tinggal diluar daerah.
Semangat belajar biasanya dimiliki oleh mahasiswa-mahasiswa yang baru, yang masih memegang petuah-petuah dari orang tua. Datang dari berbagai daerah  untuk belajar di perguruan tinggi yang menjadi pilihannya. Semangat yang mengapi-api, serasa perpustakaan adalah makanan favoritnya, kampus adalah rumah idamannya dan internet adalah sahabat setianya.
Namun biasanya menjelang tahuan berikutnya semangat mulai meleleh, karena pergaulan dan lain. Sehingga kampus, warteg, kost-kostan adalah rute favoritnya. Tidak ada lagi kata perpustakaan, tidak adalagi kampus idaman dll. Nah sebenarnya lingkaran beku yang saya istilahkan diatas adalah gambaran bagi mahasiswa-mahasiswa yang hanya melewati jalur kampus – warteg-kost-kosatn. Gambaran mudanya seperti ini :





Namun perumpanan dan pernyataan saya ini tidak bisa dijadikan perdebatan, selain pernyataan ini hanya opini dan tidak ada penelitian yang membuktikannya. Bahkan sebenarnya pernyataan ini juga sudah terbantah oleh pengalaman saya sendiri, saya melihat dan sempat ngobrol dengan mereka disebuah Wisma mahasiswa semester 5,6,7 ( semester atas ) ketika yang lain Libur karena jadwal liburan semester mereka menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan diluar kampus, ketika kegiatan-kegiatan dikampus saya lihat mereka ada, bahkan samapi saya berfikir apakah hanya mereka-meraka saja yang ada dikampus atau aktif dikampus. Sangat luar biasa.
Pernyataan saya diatas sebenarnya hanyalah sebagai gambaran saja. Seandainya anda adalah mahasiswa kira-kira anda termasuk yang mana ?
Rute lingkaran Beku atau yang aktif ?? Jawab sendiri yak arena anda yang melakukannya.
Keterampilan, pengetahuan, soft skill yang ada diluar kampus itu lebih luas dan buannyak. Sebagai mahasiswa harus bisa menargetkan sesuatu yang akan dicapai.
Disalah satu wisma mahasiswa disetiap pintu kamar mereka tertulis cita-cita, impian dan mungkin khayalan. Ada yang menulis :
  1. IPK Kelulusan 3,99
  2. Sebelum lulus menulis buku 2 judul
  3. Punya rumah mewah, istri solehah
  4. Jadi anggota DPR
  5. Dll
Why Not ?? kenapa takut bermimpi?? Tidak ada yang marah kan kita bermimpi ?? Luar biasa untuk teman-teman itu.
Setiap tahunnya Indonesia mencetak ribuan sarjana, ribuan master, ribuan doctoral ?? pertanyaannya apa kita masih terpakai didunia kerja dengan persaingan yang semakin ketat?? Apa kita bisa memberi warna  untuk bangsa ini ??
Seorang Dosen pernah berkata kepada saya “ Jadilah Lulusan Sarjana yang Beda “ . yang Beda Maksudnya ……????
…………………………………………………………
Salam SeHat
Mas Giran


Ospek Berkarakter ??

0 komentar

“…… Ngomong sedikit salah , salah sedikit dimarah, sedikit-sedikit dibentak, sedikit-sedikit dihukum …..“ sepenggal pernyataan dari salah seorang teman peserta PMB (Pengenalan Mahasiswa Baru )  2012 di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di jawa ketika saya Tanya tentang Ospek. Sudah menjadi satu stereotype disetiap mahasiswa baru bahwa yang namanya OSPEK / PMB sarat dengan tindakan perpeloncoaan dan balas dendam dari senior. Dijemur dilapangan memakai pakaian yang aneh-aneh, kaos kaki selang seling, kalaung pake bunga, bawang dll.
Pendapat ini mungkin tidak salah bagi beberapa kampus yang masih menerapkan system ospek yang seperti ini. Istilah yang saya berikan system ospek seperti ini ada system kuno..  Why ??? mau tahu jawabannya baca terus …..
Contoh Ospek Model Kuno

Sesungguhnya tujuan dari Ospek/ PMB itu adalah mengenalkan lingkungan kampus yang baru bagi mereka. Dimulai dari siapa dosen mereka, bagaimana system pembelajarannya, dimana ruang kelasnya, siapa-siapa seniornya dll yang intinya agar ketika nanti dimulai proses pembelajaran mahasiswa baru sudah tidak asinh dengan kampus barunya. Kalau kita lihat dari tujuan itu kira-kira ada tidak korelasi antara ospek/ PMB dengan system perpeloncoan atau yang sejenisnya ???
Kemudian yang lebih krusial lagi adalah nilai-nilai dari Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri yang seharusnya menjadi point terpenting dalam kegiatan ini. Adanya nilai-nilai pembelajaran, pengabdian dan penelitian. Sesuai dengan arahan dari kementerian pendidikan tentang Pendidikan Berkarakter, ini menjadi entry point dalam dunia pendidikan. Kira-kira bias tidak jika tidak berkarakter bias melakukan atau mengikuti pembelajaran, bila melakukan pengabdian dan juga penelitian???
Sebagai peserta PMB tahun ini di salah satu Universitas negeri di Jawa sangat mengapresiasikan sekali program pendidikan karakter yang dilakukan oleh Kampus.  Didalam kegiatan tersebut terdapat  point penting materi yang disampaikan oleh pemateri diantaranya yaitu :
  1. Menyadarkan dan mengingatkan kembali siapa kita dihadapan Tuhan
  2. Menyadarkan kembali bahwa kita adalah calon Ilmuan dan apa yang bias kita persembahkan untuk kemajuan bangsa.
  3. Membangkitkan kembali semangat Nasionalisme
  4. Meneladani para tokoh pahlawan dan mengambil nilai-nilai semangat mereka.
  5. Kerjasama
  6. Ketika kita tahu siapa kita,,apa yang harus kita lakukan.
  7. Dll
Mungkin ini salah satu langkah yang harus ditiru oleh kampus-kampus lain sebagai metode yang tepat untuk mengisi kegaiatan Ospek da sejenisnya. Dibandingkan dengan tindakan-tindakan yang akan menimbulkan balas dendam yang berkelanjutan. Apabila kita tanya kepada seluruh peserta Ospek saya berani menjamin 100% mereka lebih senang diperlakukan dengan cara yang baik dibandingkan denagn perpeloncoan.

Ayo membangun bangsa dengan hati….
Torehkan cita-cita ditanah ibu pertiwi…..

Salam Sehat dan Semangat !!!

Mas Giran

Rabu, 20 Juni 2012

Gerakan Janin Usia 32 Minggu

0 komentar

Assalamualaikum...

Alhamdulillah pada postingan kali ini saya ingin berbagi kebahagiaan,,
Usia Kehamilan Anak Kami yang pertama sudah menginjak 32 minggu, mohon doa teman-teman agar dapat dilahirkan dengan normal dan dalam keadaan sehat baik ibu dan bayinya,,

Terpikir setiap hari melihat gerakan-gerakan tendangan di perut sang ibu,, jadi ingin lihat seperti apa dia bergerak,, nemu video ini jadi ingin ketawa sendiri ...wkwkwkwkwk


Sambil berbagi info dibawah ini yang terjadi di usia kehamilan 32 Minggu pada janin :


  1. Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50-70%). Tulang telah tumbuh sempurna, gerakan nafas telah reguler, suhu relatif stabil.
  2. Paru-paru telah berkembang, walaupun belum matur sepenuhnya sebelum usia kehamilan 35 minggu.
  3. Janin  telah    mencapai panjang kepala bokong 28 cm (panjang tubuh 42 cm), dan beratnya 1800-2500 gram.   
  4. Kulit masih merah   dan   keriput karena lemak subkutan masih sedikit. Proporsi tubuh bayi sudah seperti yang anda harapkan.
  5. Posisi kepala menunduk menghadap panggul anda dengan berat sekitar 1,6 kg (3,5 lb).
  6. Integritas susunan saraf dapat diukur dari pergerakan janin. Pergerakan janin rata-rata per hari sekitar 200 pada umur kehamilan 20 minggu dengan maksimum 575 pada 32
  7. Pergerakan spontan maupun dengan rangsangan (suara, vibrasi, sinar, dll). Setelah 36 minggu dimana janin tumbuh, volume cairan amnion berkurang, dan waktu janin tidur, yang bertambah dengan makin maturnya janin dapat menerangkan mengapa pergerakan yang dirasakan ibu tersebut berkurang.



Wassalam

Wagiran

Jumat, 04 Mei 2012

SIPENSIMARU STIKes Kapuas Raya Sintang

0 komentar

Assalamualaikum


Alhamdulillah Tahun Ini STIKes Kapuas Raya Sintang telah yang ke Angaktan IV membuka Pendaftaran bagi adek-adek yang baru lulus atau yang mau melanjutkan kuliah. Ada 2 pilihan Program Studi yang ditawarkan Prodi Kebidanan dan Prodi Kesehatan Masyarakat. 

Ini Leafletnya silahkan dilihat


Jika ada yang mau ditanyakan silahkan hubungi saja no yang tertera diatas.

Semoga Bermanfaat. Maju terus dan kejar cita-citamu.

Wagiran