Selamat Datang di Blog ini, sebagai sarana silaturahmi, berbagi informasi dan Ilmu

Selasa, 17 Januari 2012

POINT PENTING PEMUTIHAN STR PERAWAT

0 komentar


Menindaklanjuti beragam informasi dan kesimpangsiuran mengenai proses pengurusan pemutihan STR, berikut Point-pont penting yang harus menjadi perhatian bagi seluruh perawat untuk mengurus pemutihan STR.

  1. Setiap Tenaga Kesehatan yang akan melakukan Praktik/Pekerjaan Profesinya Wajib Mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh MTKI.
  2. Untuk Lulusan Pendidikan perawat tahun 2012 keatas, Syarat diberikan STR adalah Ijazah yg dikeluarkan institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan dan Sertifikat Kompetensi dikeluarkan oleh MTKP atas nama MTKI melaui Uji kompetensi secara Exit Exam (dalam Proses Pendidikan).
  3. Perawat yang Lulus Pendidikan Perawat sebelum tahun 2012 baik yang telah mempunyai SIP ataupun belum mempunyai SIP, akan dilakukan pemutihan tanpa uji kompetensi dan kepadanya diberikan STR sesuai dengan PERMENKES 1796/2011.Syarat Pemutihan yaitu :1. Ijazah Perawat terakhir (SPK/DIII/Ners/Ners Spesialis)yg dilegalisir : 2 lembar 2. Pas Foto 4x6 latar belakang merah 3 Lembar
  4. Pemutihan diajukan langsung ke MTKI secara kolektif oleh Organisasi Profesi / PPNI, Institusi Pelayanan, dan Institusi Pendidikan. Bagi seluruh Perawat harap berkoordinasi dengan PPNI Propinsi dan atau/ PPNI Kab/Kota melakukan pengajuan STR secara kolektif, karena akan memudahkan pengurus dan anggota pada saat reregistrasi 5 tahun akan datang.
  5. STR berlaku selama 5 tahun, dan dan diperpanjang setelah 5 tahun sesuai dengan tanggal kelahiran, dengan syarat Sertifikat Kompetensi yang diperpanjang.
  6. Persyaratan Perpanjangan sertifikat Kompetensi adalah Perawat harus mengumpulkan Satuan Kredit Profesi (SKP) sebanyak 25 SKP selama 5 tahun sesuai dengan ketentuan PPNI, SKP didapatkan melalui partisipasi kegiatan Pendidikan/Pelatihan dan Kegiatan ilmiah Keperawatan lainnya.
  7. Kontak Person anggota MTKI dari PPNI : Harif Fadhillah 081284200424, Rita Sekarsari 08151626004, Junaiti Sahar 081219022323).

di salin dari website resmi PPNI pusat

wagiran

Peluang Belajar dan Kerja Terbuka Lebar Bagi Alumni Keperawatan

0 komentar


Jumlah perawat di Indonesia cukup banyak seiring dengan bermunculannya ratusan akademi perawat yang mampu menghasilkan lulusan perawat sebanyak puluhan ribu orang setiap tahunnya. Namun, penyerapan tenaga kerja keperawatan masih belum merata sehingga banyak perawat yang masih menganggur. Terdapat ketimpangan antara lulusan perawat dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Karena kurangnya lapangan kerja yang sesuai, banyak dari mereka yang beralih profesi.

Selain faktor tersebut, para lulusan keperawatan yang ingin melanjutkan pendidikan khususnya ke jenjang pascasarjana sebenarnya sangat tinggi. Namun, lembaga pendidikan yang membuka program pascasarjana keperawatan di Indonesia masih sangat jarang, hanya terdapat tiga pendidikan tinggi negeri yang membuka program pascasarjana keperawatan di Indonesia.

“ Di Jawa Barat, dari 33 Institusi pendidikan keperawatan hanya beberapa saja yang menyelengarakan pendidikan pascasarjana, khususnya S2. Sementara itu, Unpad hanya mampu menampung 30 mahasiswa pascasarjana keperawatan. Untuk itu, melanjutkan pendidikan ke luar negeri menjadi salah satu alternatif melanjutkan pendidikan keperawatan ke janjang yang lebih tinggi,” ungkap Dekan Fakultas Keperawatan (F.Kep) Unpad Mamat Lukman, S.KM., S.Kp., M.Si., saat membuka Seminar and Workshop “How to Study and Work Overseas” di Grha Sanusi Harjadinata kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Sabtu (7/01) kemarin.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut antara lain Pembantu Rektor V Unpad, Ir. Tarkus Suganda, M.Sc., Ph.D., Aswinny Sudhiani, Mba, Intl., dari Scholarship Outreach Officer Australian Embassy, Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Program Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Dr. Endang Setyaningsih dan teleconference dengan Dubes Republik Indonesia untuk Kuwait Ferry Adamhar, SH., MH.

Ketua Panitia Titis Kurniawan, S.Kep., Ners., MNS., mengatakan bahwa Seminar and Workshop “How to Study and Work Overseas” , yang diselengarakan oleh Bidang Kemahasiswaan FKep Unpad ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang peluang beasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri beserta mengenali peluang bekerja di luar negeri.

“Sebenarnya banyak provider yang menyediakan beasiswa pendidikan lanjut ke luar negeri, tapi melihat kenyataan bahwa tingginya minat lulusan keperawatan yang ingin melanjutkan studinya, sehingga beasiswa ini tidak menampung dan diperuntukan bagi semua orang. Hanya mereka yang mampu bersaing dengan kriteria-kriteria tertentu. Dengan seminar ini harapannya dapat membuka wawasan tentang kriteria-kriteria tersebut, sehingga akan siap untuk bersaing dengan kandidat lain,” jalasnya.

Sementara itu, untuk mengatasi perawat yang belum bekerja, salah satu upayanya adalah dengan memfasilitasi mereka untuk bekerja ke luar negeri, dimana kebutuhan akan tenaga kesehatan diluar negeri cukup banyak. “Kita menghadirkan narasumber BNP2TKI untuk memaparkan kebijakan dan kerjasama dengan negara mana saja yang telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan telah dilindungi pemerintah,” lanjut Titis.

Adapun materi dalam seminar dan workshop yang berlangsung pada Sabtu (7/01) kemarin dan Minggu (08/01) ini antara lain program beasiswa dari pemerintah Australia, program beasiswa dari Pemerintah Amerika (AMINEF), program beasiswa dari Dikti untuk lulusan Keperawatan, strategi untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri, peluang bekerja di Jepang melalui program Kerjasama Pemerintah RI-Jepang (IJEPA), peluang bekerja di Kuwait dan negara timur tengah lainnya dan kebijakan pemerintah tentang pengiriman perawat Indonesia ke luar negeri.

Diharapkan dengan adanya seminar dan workshop ini permasalahan tentang dunia keperawatan di Indonesia dapat sedikit terbantu. “Tidak cukup sampai di sini, untuk saat ini penyedia lapangan kerja yang berpartisipasi baru dari Kuwait dan Jepang. Kedepannya Seminar dan workshop seperti ini akan kita tingkatkan jumlah provider penyedia beasiswa dan penyedia lapangan kerja diluar negeri untuk dipertemukan langsung dengan para perawat. Apalagi melihat antusias dan jumlah peserta yang hadir sekarang melebihi kuota yang telah kami sediakan,” pungkas Titis. *

Disalin dari website resmi http://www.fkep.unpad.ac.id

Wagiran