Selamat Datang di Blog ini, sebagai sarana silaturahmi, berbagi informasi dan Ilmu

Jumat, 11 Maret 2011

Jago "Pantun" ........

2 komentar

Teringat menghadiri beberapa pernikahan teman adat melayu, tidak pernah ketinggalan yang namanya berbalas pantun, seru.......... Apalagi kalau sudah salaing balsa dan sduah mulai memanas ha ha ha ha...... Kebetulan pagi ini rekan zuxuz berkunjung ke blog saya. Langsung aja ke TKP Blog punya teman kita ternyata ada pantunnya, izin ya Copas pantunnya habis bagus. Maklum Orang jawa kurang pandai berpantun.

Untuk teman-teman yang mau dapet calon orang melayu siap-siap dari sekarang menghafal pantun. Ini pantun Berarak di baca ya......

Pihak laki-laki
Assalamualaikum......
Wahai cik puan yan punya rumah
Mengapa sepi salam tak terjawab

Pihak perempuan
Wa’laikum salam
Wahai yang memberi salam
Maafkan kami terlambat jawab
Tolong sebut apa hajat
Yang tuan kemari

Pihak laki-laki
Mengapa lain madah dikata
Macam tak suka kita bersua

Deli serdang negeri terbilang
Negeri dijelang berkali-kali
Bukan datang sembarang datang
Datang berjumpa si jantung hati

Pihak Perempuan
Tumbuhnya rindang pohon kedabu
Tumbuhnya buah tematu
Mngapa datang terburu-buru
Macam tak sempat dibuka pintu

Namun sebelumya eloklah dulu diusul periksa
Maklumlah dah lama kita tak jumpa

Dari langkat kekota Deli
Banyak sejarah yang kita temui
Jika itu hajat kemari
Penuhi dulu syarat negeri

Pihak laki-laki
Lain sangat madah cikpuan
Tutur bahasa masih meragukan
Kami di bio tegak didepan
Kalau syarat tolong disebutkan

Kata orang tua-tua,
Daun sakat ditepi perigii
Tumbuh serumpun lebat dan rindang
Asal dapat hajat dihati
Lautan api lagi direnang

Bunga cempaka tiga kelopak
Tumbuhnya dekat sibunga puding
Kami datang membawa tepak
Datang berarak duduk bersanding

Pihak perempuan
Jika itu hajat dikata
Tengokkan syarat yang tuan bawa

Pihak laki-laki:
Syarat mana lagi yang cikpuan maksud
Ke Tasik sudah, ke Penang sudah
Ke Malaka sudah, kek Kedah pun sudah
Hanya ke Mersing saja yang belum

Merisik sudah, meminang sudah
Antar belanja pun sudah
Hanya bersanding saja yang belum
Kami berharap jangan yang terikat jadi yang terungkai
Yang terkumpul kembali berserak

Di Tanjung Jati memancing ikan
Arus deras menghanyut perahu
Dimanakah budi dihati tuan
Kami datang ditutup pintu

Pihak perempuan:
Wahai tuan bijak bestari
Tak ada maksud dalam dihati
Yan terikat tak diungkai lagi
Karena adat pintu dikunci

Jika tuan hendak berjumpa
Ulurkan dulu sirih sekapur
Barulah pintu dapat terbuka
Hati yang resah akan terhibur

Pihak laki-laki:
Kalau adat yang ditinggalkan
Tolong cikpuan ulurkan tangan
Jika sedikit cukup-cukupkan
Jika banyak usah sebutkan

Pihak permpuan:
Terimakasih tuan budiman
Pintu dibuka janganlah segan
Silakan masuk satria idaman
Untuk menuju kepelaminan.



Di hafal ah........

Wagiran, Amd.Kep

2 komentar:

Posting Komentar