Selamat Datang di Blog ini, sebagai sarana silaturahmi, berbagi informasi dan Ilmu

Rabu, 29 April 2009

Good Bye FACEBOOK !!

3 komentar
Malam ini tepatnya pukul 00.00 WIB aku memutuskan untuk mengakhiri usia facebook ku yang baru beberapa minggu ku gunakan untuk bertegur sapa dengan kawan-kawan di merata kota pontianak bahkan mancanegara.. indah, enak, menyenangkan, namun waktu ku hampir habis terbuang, panggilannya begitu menggiurkan hingga banyak hal yang mestinya ku kerjakan... di lepas begitu saja, tidak proporsional.. memang iya, ku akui itu. thats me, tapi satu hal yang ku fahami. bergaul dengan cara ini apabila di gunakan untuk bisnis sangat "SUPER PERFECT" soalnya apapun comment kita PASTI di jawab ama teman kita. itulah saatnya kita post kan produk-produk kita seperti yang telah di lakukan beberapa teman ku di dunia maya dan terbukti efektif.

Selain itu pula bisa di gunakan untuk menerima opini masyarakat seperti yang di lakukan bapak Paryadi, S.Hut wakil walikota pontianak yang menggunakan facebook untuk mendengar masyarakatnya. namun sekali lagi, itu hanya terbatas pada masyarakat yang 'agak maju' sedangkan keluhan ini kadang berasal dari orang miskin dan pinggiran yang notabene nya 'tak tau' internet-internetan, jangankan internet. komputer aja mereka tidak punya.

Jadi melalui posting ini aku mohon pamit ama teman-teman, terima kasih atas kesudian kalian melapangkan waktu untuk ku cuap-cuap bahkan kadang tidak berbobot sedikitpun, ntar ujung ujungnya bakal pamer aib lagi, kasihan anak-anak ku kurang perhatian. aku rela berjam-jam di depan PC sedang anak ku teriak-teriak aku cuman bilang "sana! ke ibumu, padahal ibunya juga sibuk.. masya Allah.....


Tanpa sengaja, ketika aku mencari gambar facebook (diatas) di postingan blog ybs, aku menemukan artikel yang bernada sama dengan yang sedang ku tulis seperti ini ceritanya ; Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena “berpisah” dari komputernya.

Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.

Pertemuan secara face-to-face memiliki pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap stres, beraksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan yang lain.

Menurutnya, media elektronik juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. “Salah satu perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat.”

Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, Anda dapat mengalami cidera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer. Jika pada malam hari Anda masih sibuk mengomentari status teman Anda, Anda juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.

Tidak heran jika Dr Sigman mengkhawatirkan arah dari masalah ini. “Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah,” tegasnya.

Namun, bila aktivitas Facebook Anda masih sekadar sign in, mengonfirmasi friend requests, lalu sign out, tampaknya Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko kanker, stroke, bahkan menderita pikun. demikian artikel yang ku kutip di blog salah seorang blogger yang juga di kutipnya juga dari Daily News.

ketika akan menutup akun, saya di sodorkan beberapa pertanyaan yang apabila saya click! maka akan timbul jawaban yang berkenaan terkecuali kita mempunyai jawaban lain selain yang di tawarkan, intinya jangan sampai kita out deh dari facebook. kereeen abis gumamku, wajar kalau yang bikin facebook ini jadi orang muda terkaya dunia. setelah itu, akses facebook masih di bolehkan sepanjang kita login dengan akun lama kita, dengan kata lain... data kita tetap tersimpan rapi di facebook tapi tidak bisa di link dari fb teman kita. hebat kan??

oke, enough! cukup sudah cerita facebook, bagi yang masih demam.. silahkan aja, tapi jangan lupa tanggung jawab utama friend! yang perlu kita ingat adalah... setiap waktu yang kita biarkan terbuang pasti dan pasti dipertanggung jawabkan, jadi mulai saat ini hendaknya kita pantang sia-sia hidup ini. kerjakan yang baik-baik sesuai kemampuan, dan jangan biarkan waktu terbuang percuma karna kita tidak pernah tau kapan hidup kita berakhir...

3 komentar:

  • 29 April 2009 pukul 18.34
    Anonim :

    Kejadian out dari dunia maya, sudah banyak terjadi. Masalahnya tidak jelas tujuan. Tapi kalo tujuan untuk bisnis, maka memang harus tahan dengan prinsip dan tujuan kita, kenapa dan mengapa eksis di dunia maya. kenapa buat FB, kenapa menulis di blog, kenapa nyari uang di internet dan kenapa lama-lama di depan monitor. Jangan berputar pada orbit orang. Berputarlah dan fokus pada pengembangan diri sendiri. Jika kita mengikuti arus orang tanpa menceklist hal-hal apa saja yang sudah di perbuat, maka tanpa sadar kita kemakan waktu. Bekerja di depan internet adalah bekerja mengatur diri dengan seketat dan sekian target tertentu. Wawlahu'alam

  • 29 April 2009 pukul 23.47

    terima kasih Anonim, ini juga bagian dari mengatur waktu dan juga keuangan.. soalnya bulan ini agak boros. salam kenal

  • 30 April 2009 pukul 00.19

    Bang Muis, sebenarx c apa2 yg mau kita buat kudu diplanning, apa c tujuanx? Misal terkait FB, mau ngapain dg FB? Itu juga yg jadi alasan diriku tak membuat FB. Alasannya adalah, aku tak punya alasan untuk buat FB. Karena tak ada alasan maka aku tak membuatnya. Bingung?! Gak lah yaa...

    Tapi yg jelas, tiap orang pasti punya alasan yg beda terkait aktivitasx dg FB. Atau ada juga yg gak punya alasan tapi tetep aja buat FB. Ikut trend, gitu katax.

    Tentu aja kita gak bijak kalo alasan pribadi gak buat FB, kita pukul rata ma org lain. Orla juga kudu tutup FBx? Ya gak sampe sgitux la ya..coz tu dia...tiap org punya alasan masing2 buat dan gak buat FB.

    Ada yg malah makin maju dan luas jaringan bisnisx karena FB. Para wakil rakyat makin dekat dg rakyat (sekalipun kalangan tertentu yg oegang internet) karena ini lebih baik daripada gak make fasilitas net sama sekali untuk serap aspirasi. Atau kalangan media yg harus banyak temen ut dapet inspirasi dan perkokoh jaringan.

    By the way anyway...yg mau saya sampaikan: tiap dari kita kudu punya alasan yg jelas klo mw berbuat sesuatu.Dan saya yakin, keputusan Bang Muis adalah yang terbaik untuk saat ini.

    SEMUA PADA FACEBOOK ADDICTED...kecanduan...dan itu udah gak baik...

    Sukses deh buat Bang Muis...^_^

Posting Komentar