Selamat Datang di Blog ini, sebagai sarana silaturahmi, berbagi informasi dan Ilmu

Kamis, 22 Januari 2009

MAKLUMAT:

0 komentar
TENTANG AKAN TERJADINYA PERISTIWA “GERHANA MATAHARI TOTAL”
PADA HARI SENIN TANGGAL 29 MUHARRAM 1430 H / 26 JANUARI 2009
DI KOTA PONTIANAK - DARI PUKUL 12.50-17.20 WIB

Diberitahukan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat kota Pontianak, khususnya jama’ah masjid Raya Mujahidin, bahwa dalam menghadapi peristiwa alam gerhana Matahari total, yang merupakan salah satu tanda-tanda dari ke-Maha-Kuasaan Allah SWT, yang insya Allah akan terjadi pada Senin yang akan datang, maka kita umat Islam disunnahkan untuk melakukan “Shalatul khusuf” dan khutbah Gerhana Matahari.
Insya Allah shalatul khusuf dan khutbahnya akan diselenggarakan di Masjid Raya Mujahidin pada:

Hari : Senin
Tanggal : 29 MUHARRAM 1430 H / 26 JANUARI 2009
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Masjid Raya Mujahidin
Imam Shalat : H. Thamrin Abdussalam
Khatib : DR. Ir. H. Wasi’an Syafiuddin, M.Sc.
Pembimbing shalat : Mawardi H. Mas’ud
Kuliah Zhuhur : H. Makful Shafwan, S.Ag.

Untuk itu disampaikan hal-hal sebagai berikut:


1. Melaksanakan Shalat Gerhana Matahari hukumnya “Sunnah Mu’akkadah”. Sandaran sunnahnya dari hadits Rasulullah saw: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian ataupun kematian seseorang. Oleh karena itu jika kalian melihat keduanya (gerhana matahari dan bulan) maka berdo’alah kepada Allah dan shalatlah sampai menjadi terang” . Tempat pelaksanaan shalat adalah di masjid.
2. Ketika terjadinya gerhana, disunnahkan memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan amalan-amalan shalih lainnya.
3. Mengajak kaum muslimin dan muslimat untuk melaksanakan shalat Gerhana Matahari (khusuf) beramai-ramai berjama’ah di Masjid Raya Mujahidin.
4. Tata cara shalat Khusuf:
1) Takbir, membaca do’a iftitah, ta’awwudz, surah alfatihah dan membaca surah lain (kira-kira sepanjang surah al-Baqarah – jika bisa/mampu)
2) Ruku’ dan memenjangkannya.
3) Bangun dari ruku’ sambil mengucapkan: “Sami’allaahu liman hamidah, rabbanaa walakalhamd”.
4) Tidak langsung sujud…! Melainkan terlebih dahulu membaca surah Al-Faatihah dan surat yang lebih pendek dari yang pertama.
5) Ruku’ kedua kali (untuk kedua kali) dan memanjangkannya tapi lebih pendek dari yang pertama.
6) Bangun dari ruku’ sambil megucapkan: “Sami’allaahu liman hamidah, rabbanaa walakalhamd”.
7) Sujud, duduk diantara dua sujud lalu sujud lagi.
8) Bangun untuk melakukan raka’at yang kedua, dan melakukan hal yang sama seperti pada raka’at pertama.

Demikianlah maklumat, himbauan, serta ajakan ini disampaikan agar kaum muslimin dan muslimat menjadi maklum dan dapat menyebarkannya/ menyampaikannya kepada saudara-suadara kita lainnya yang tidak bisa mendengarkan penjelasan ini.
Atas segala perhatian dan partisipasi semua pihak kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, dan semoga Allah membalas amal baik kita semua. Amin.

Pengurus Lembaga Dakwah Ibadah dan Kemasjidan (LDIK) Yayasan Mujahidin,
Ketua,


Wasi’an Syafiuddin


0 komentar:

Posting Komentar