Selamat Datang di Blog ini, sebagai sarana silaturahmi, berbagi informasi dan Ilmu

Sabtu, 24 Januari 2009

Obama Tutup Penjara Guantanamo

0 komentar


Washington DC: Bergerak cepat membalikkan kebijakan presiden terdahulu. Hari-hari awal bekerja sebagai presiden baru Amerika Serikat di Gedung Putih, Barack Hussein Obama belum lama ini mengeluarkan tiga perintah penting. Pertama adalah perintah penutupan Penjara Guantanamo dalam waktu setahun. Selanjutnya, larangan penyiksaan terhadap tahanan. Serta, mengkaji ulang metode pengadilan militer terhadap tersangka terorisme.


Langkah Obama itu disambut baik mantan tahanan, pengacara hak asasi manusia, serta pemerintah di negara lain. Sebelumnya, Obama telah memerintahkan berhentinya semua proses pengadilan militer bagi tahanan Guantanamo [baca: Doa Multiagama Awali Hari Pertama Obama].

Penundaan dilakukan agar Obama bisa mengkaji ulang atas strategi pendahulunya, George Walker Bush, terkait dengan para tahanan Guantanamo. Proses hukum yang ditangguhkan antara lain terhadap lima terdakwa kasus serangan 11 September 2001. Dan terdakwa serangan terhadap seorang tentara AS di Afganistan. Kasus lainnya diharapkan segera menyusul. Saat ini terdapat 245 tahanan di Guantanamo.

Adapun mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, menilai ucapan Barack Obama sebagai Presiden baru Amerika Serikat adalah pernyataan yang jujur. Penilaian Castro ini dilayangkan saat dirinya bertemu dengan Presiden Argentina Cristina Fernandez. Opini Castro terhadap Obama ini sekaligus memecah kebisuannya dalam lima bulan terakhir.(ANS)


Kuba Sambut Penutupan Penjara Guantanamo

Guatemala City (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Kuba Felipe Perez Roque menyambut baik keputusan Presiden AS Barack Obama menutup penjara Teluk Guantanamo dan berharap pangkalan AS di teluk itu juga dibongkar.

"Saya lihat keputusan Presiden Obama menutup pusat penyiksaan dan penahanan itu sebagai langkah positif," kata Perez Roque kepada para jurnalis selama kunjungannya ke Guatemala.

"Saya kira keberadaan pusat penahanan dimana mereka melakukan penyiksaan fisik dan psikologis serta menistakan para tahanan adalah sebuah penghinaan terhadap kemanusiaan," tambah Perez Roque.

Menlu Kuba ini berharap AS membongkar juga pangkalan angkatan lautnya dimana penjara bagi tersangka perang melawan teror berada. Pangkalan itu ada di Guantanamo, sebuah pulau di pantai tenggara Kuba, sudah lebih dari seabad dan mestinya dikembalikan ke Kuba.

"(Keberadaan) Pangkalan angkatan laut Guantanamo tetap melawan keinginan dan hasrat rakyat serta pemerintah Kuba," kata Perez Roque.

Fasilitas militer berukuran 45 mil persegi (115 km persegi) ini adalah pangkalan militer AS di luar negeri tertua. Pemerintah Kuba menyatakan penyewaan Guantanamo yang ditandatangani 1903 sebagai tidak sah, sedangkan Washington mengklaimnya sah.

Kamis lalu Obama memerintahkan penutupan kamp tahanan di Guantanamo dalam kurun waktu setahun dan melarang penyiksaan, sebuah penyangkalan dramatis atas kebijakan anti teror pendahulunya, George W. Bush.

Mantan pemimpin Kuba Fidel Castro dan saudaranya Presiden Raul Castro menyampaikan kalimat hangat kepada Presiden Obama Rabu lalu, sebuah sikap yang sangat kontras dengan retorika anti AS yang berdekade-dekade lamanya dilontarkan Kuba. (*)

0 komentar:

Posting Komentar