Selamat Datang di Blog ini, sebagai sarana silaturahmi, berbagi informasi dan Ilmu

Kamis, 08 Januari 2009

PRAJURIT INDONESIA SIAGA DI LEBANON

0 komentar

JAKARTA - Setelah memborbardir Gaza, Israel mulai melebarkan serangannya. Kali ini Hezbullah dan para pendukung Hamas di Lebanon yang jadi sasaran. Merespons itu, pasukan Kontingen Garuda XXVI-A yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (Unifil) menyiagakan diri.

"Dengan kondisi tersebut Force Commander Unifil menyatakan status siaga naik menjadi 'Kuning Plus'. Selain itu memerintahkan semua unit melakukan pengawasan melekat dan keamanan di daerah operasi terutama daerah selatan Lebanon," ujar Pa Pen Konga XXVI-A, Kapten Laut (KH) Hondor Saragih, melalui keterangan tertulis yang diterima okezone, Kamis (8/1/2009). Sebelumnya diberitakan,

hari ini Hezbullah disebut-sebut melakukan serangan terhadap Israel dari wilayah selatan Lebanon.

Seluruh unit Unifil di lapangan diminta untuk dapat mendeteksi dengan cepat dan mencegah semua aktivitas mencurigakan atau aktivitas permusuhan. Langkah yang harus dilakukan antara lain dengan konsep operasi penjagaan enam titik di sepanjang Sungai Litani, melaksanakan pengawasan penuh di daerah tersebut, dan berkoordinasi melekat dengan Lebanese Armed Force (LAF).

"Serta mengamankan daerah 15 kilometer dari Blue Line atau pagar pembatas antara Lebanon dengan Israel, dan memeriksa secara rutin tempat peluncuran roket lama dan kemungkinan peluncuran roket baru," papar dia.

Untuk mengantisipasi situasi yang semakin memanas di Lebanon, Kontingen Garuda XXVI-A juga telah menyiapkan Quick Reaction Team (QRT) atau Tim Reaksi Cepat untuk mendukung Unifil. Dengan menggunakan kendaran tempur VAB, Tim Reaksi Cepat Kontingen Garuda XXVI-A berpatroli dengan perimeter 500 m dari luar camp bersama Tim Reaksi Cepat Italia.

"Kontingen Garuda XXVI-A juga melaksanakan latihan masuk shelter atau sebuah tempat perlindungan yang terbuat dari beton, di Camp Sudirman, Lebanon," ungkap dia.

Latihan tersebut dilaksanakan secara mendadak dengan diawali bunyi sirine dengan diikuti suara "Shelter, shelter" berkali-kali. "Dengan waktu yang relatif singkat seluruh prajurit Kontingen Garuda XXVI-A masuk shelter yang di dalamnya terdapat makanan dan minuman cadangan selama tiga hari," urai dia.

Latihan dilaksanakan agar apabila status siaga berubah menjadi "Merah" atau "Hitam", maka seluruh pasukan penjaga perdamaian Unifil dapat segera menyesuaikan segera masuk shelter dan menggunakan helm dan jaket antipeluru.

"Dalam status siaga merah atau hitam, persenjataan utama tiap satuan harus siap untuk digunakan secepatnya atas perintah dan tidak ada perjalanan kecuali untuk kepentingan operasional yang sangat penting dan hanya boleh dilakukan oleh personel bersenjata," pungkas dia. (jri)

0 komentar:

Posting Komentar